Unknown

NSA Kena Retas, Snowden Tunjuk Rusia sebagai Dalangnya

NSA Kena Retas, Snowden Tunjuk Rusia sebagai Dalangnya
NSA
Badan Keamanan Nasional Amerika perkumpulan alias NSA diretas di awal Agustus ini sang kelompok yang menamai diri menjadi "Shadow Brokers". Tepatnya, Shadow Brokers meretas divisi turunan NSA bertajuk "Equation class". 

Equation class selama ini bekerja layaknya peretas, tetapi buat kebutuhan pemeriksaan NSA. Mereka pun dikatakan membuat malware khusus untuk menyerang sasaran tertentu. 

Nah, senjata maya alias cyber weapons milik Equation class tadi berhasil dicuri Shadow Brokers. Terdapat senjata yg dibeberkan secara perdeo di ranah maya, terdapat jua yang dilelang menggunakan bukaan awal 1 juta dollar Alaihi Salam atau setara Rp 13 miliar. 

Dokumen yg disebar cuma-cuma memberikan program bertahap yang dirancang untuk menyuntikkan malware NSA ke berbagai server.



Rusia dalangnya? 

Kebocoran cyber weapons ini menjadi perhatian primer negara Adikuasa di pekan lalu. NSA berkecimpung cepat dan  berhasil menutup akses publik yang diumbar Shadow Brokers. 

Meski demikian, senjata inti NSA yg dilelang masih terus berlanjut. Belum jelas siapa yang bakal berhasil membeli akses maya paling misteri tadi. 

Pada tengah kepanikan Alaihi Salam, pembocor ulung Edward Snowden berbisik melalui rentetan kicauan pada Twitter. Snowden mengisyaratkan bahwa Rusia artinya dalang pada pulang Shadow Brokers. 

Menurut Snowden, pencurian senjata maya NSA adalah frekuwensi bahwa Rusia ingin mengintervensi Pemilihan Presiden AS di November mendatang.

Sebelumnya, 2 firma keamanan berkata terdapat bukti kuat bahwa grup penggalangan dana Partai Demokrat bekerjasama menggunakan tim peretas Rusia. FBI masih terus menginvestigasi dugaan tadi.

BACA JUGA : 2 CARA TWITTER MENGATASI "BULLY"

Terdapat hubungannya menggunakan Partai Demokrat?

Ad interim itu, Hillary Clinton yg adalah kandidat presiden dari Partai Demokrat membantah keterkaitan kelompoknya dengan Rusia.

Dari dia, Rusia sengaja meretas jaringan internet Partai Demokrat buat memengaruhi pemilu mendatang sehingga menguntungkan kandidat berasal Partai Republik, Donald Trump. 

Presiden AS Barrack Obama menolak buat berspekulasi soal info ini. "Semuanya mungkin," ujar pimpinan yg sebentar lagi lengser.

Konklusi asal serial kicauan Snowden mengingatkan AS bahwa agresi maya akan digencarkan selama proses pemilu. 

Snowden sendiri sebelumnya bekerja buat NSA. Dia lalu diasingkan asal Alaihi Salam karena membeberkan dokumen rahasia terkait kegiatan intelijen. 

Semenjak 2013 kemudian, Snowden terasing ke Rusia. Dia pun dianggap-sebut menjadi pengkhianat yang berbalik arah mendukung Rusia.

BACA JUGA : CISCO AKAN RUMAHKAN 5.500 KARYAWAN

Unknown

About Unknown

Hidup itu seperti ditiup angin, ikuti saja alur nya hingga kelak nanti sampai tujuan.

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL! :