Go-Jek mendapatkan suntikan kapital senilai 550 juta dollar Alaihi Salam atau lebih berasal Rp 7,dua triliun berasal konsorsium dunia yg terdiri asal sejumlah investor baru, termasuk KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, serta Capital class Markets.
Investor sebelumnya, yakni Sequoia India, Northstar group, DST dunia, NSI Ventures, Rakuten Ventures, serta Formation group, jua ikut dan pada sesi pendanaan kali ini.
Investasi baru yg diterima Go-Jek bakal dipakai buat menumbuhkan skala operasi dan kualitas layanan-layanannya, termasuk jasa ojek, pengiriman makanan, kurir, e-wallet (Go-Pay), dan kendaraan beroda empat panggilan Go-Car.
Berita yang dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (5/8/2016), menjelaskan bahwa dengan adanya pendanaan pada atas, valuasi Go-Jek mencapai 1,3 miliar dollar AS (kurang lebih Rp 17 triliun) sehingga bisa diklaim menjadi startup “Unicorn” (bernilai di atas 1 miliar dollar Alaihi Salam).
“Kami merasa terhormat serta suka mampu bekerja sama dengan partner-partner kelas dunia,” ujar pendiri sekaligus CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, pada pernyataan.
“Para peserta pendanaan ini bukan hanya membawa pengalaman dunia pada bidang teknologi, media, dan telelomunikasi, tetapi mereka pula merupakan partner lokal yang berpengalaman.”
Head of Southeast Asia Warburg Pincus mengatakan, perangkat lunak Go-Jek telah diunduh sebesar 20 juta kali hingga akhir Juni 2016. Jumlah pesanan tercatat sebesar 20 juta di bulan Juni saja.
“Itu berarti ada delapan pesanan yg diproses setiap detiknya di bulan sekarang,” istilah dia.
Go-Jek waktu ini mempunyai 200.000 para pengemudi motor serta kendaraan beroda empat. Merchant Go-Food tercatat sebesar 35.000, belum ditambah dengan 3.000 penyedia layanan lain.
Sementara itu, Grab, rival berat Go-Jek, di bulan kemudian mengumumkan kerja sama dengan Lippo class buat menyediakan platform mobile payment. Sejauh ini Grab sudah memperoleh pendanaan sebanyak 700 juta dollar AS asal investor seperti SoftBank Corp, China Investment Corp, serta Temasek Holdings.