Madison Wolfe sudah sejak lama menyukai film horor. Sehingga ketika 'The Conjuring 2' membuka audisi, sang aktris langsung tertarik.
Namun audisi untuk perannya di film arahan James Wan tersebut tak didapatkannya semudah itu. Apalagi awalnya, dibutuhkan anak asal Inggris untuk memerankan Janet Hodgson.
"Kurasa pelajaran yang paling penting adalah jangan pernah menyerah, khususnya untuk peran di 'The Conjuring'. Saat mengikuti audisi, orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal produksi membutuhkan orang yang bicara dengan aksen Inggris, rambut dan warna mata coklat, dan mereka bilang sama sekali tak mencari orang Amerika. Jadi asal kau percaya tak ada yang mustahil, maka apa yang kau inginkan akan bisa kau dapatkan," kata Madison.
Dan tentunya ketika syuting film horor, pastinya ada kejadian-kejadian aneh yang terjadi di lokasi. Madison pun mengaku merasakan hal-hal tersebut.
"Saat syuting di lokasi ada suara-suara aneh dan semacamnya, tapi kurasa yang paling aneh terjadi saat aku menjalani audisi. Saat kami mengunggah rekaman audisiku ke komputer pelatih aktingku, tanggalnya tiba-tiba berubah jadi Desember 1979 dan bukan 2015. 'The Conjuring 2' memakai set tahun 1970-an jadi saat itu kami berpikir, 'Oke ini aneh'," lanjutnya.
Bermain di 'The Conjuring 2' pun membuat pandangannya soal dunia paranormal berubah. Apalagi, ia dipertemukan dengan sosok Janet dan Margaret Hodgson yang asli.
"Untukku bertemu dengan Janet dan Margaret seperti membuka mataku karena mereka bicara pada kami dan menceritakan apa yang terjadi. Kurasa bertemu dengan mereka sangat mempengaruhiku dan aktingku. Membuatku ingin menceritakan kisah mereka sesempurna mungkin,"
source : detik.com
Namun audisi untuk perannya di film arahan James Wan tersebut tak didapatkannya semudah itu. Apalagi awalnya, dibutuhkan anak asal Inggris untuk memerankan Janet Hodgson.
"Kurasa pelajaran yang paling penting adalah jangan pernah menyerah, khususnya untuk peran di 'The Conjuring'. Saat mengikuti audisi, orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal produksi membutuhkan orang yang bicara dengan aksen Inggris, rambut dan warna mata coklat, dan mereka bilang sama sekali tak mencari orang Amerika. Jadi asal kau percaya tak ada yang mustahil, maka apa yang kau inginkan akan bisa kau dapatkan," kata Madison.
Dan tentunya ketika syuting film horor, pastinya ada kejadian-kejadian aneh yang terjadi di lokasi. Madison pun mengaku merasakan hal-hal tersebut.
"Saat syuting di lokasi ada suara-suara aneh dan semacamnya, tapi kurasa yang paling aneh terjadi saat aku menjalani audisi. Saat kami mengunggah rekaman audisiku ke komputer pelatih aktingku, tanggalnya tiba-tiba berubah jadi Desember 1979 dan bukan 2015. 'The Conjuring 2' memakai set tahun 1970-an jadi saat itu kami berpikir, 'Oke ini aneh'," lanjutnya.
Bermain di 'The Conjuring 2' pun membuat pandangannya soal dunia paranormal berubah. Apalagi, ia dipertemukan dengan sosok Janet dan Margaret Hodgson yang asli.
"Untukku bertemu dengan Janet dan Margaret seperti membuka mataku karena mereka bicara pada kami dan menceritakan apa yang terjadi. Kurasa bertemu dengan mereka sangat mempengaruhiku dan aktingku. Membuatku ingin menceritakan kisah mereka sesempurna mungkin,"
source : detik.com